Thursday, December 20, 2012

Peranan Sumpah Pemuda Dalam Mempersatukan Indonesia



Peranan sumpah pemuda dalam mempersatukan Indonesia

Sejak budi utomo berdiri pada tanggal 20 mei 1908, para pemuda giat melakukan serangkaian kegiatan melalui wadah organisasi yang mereka bentuk. Walaupun berlainan organisasi, mereka tetap membila persatuan dan mempunyai tekad yang sama yaitu Indonesia merdeka.
Organisasi pemuda yang pertama dan telah terorganisir dengan baik adalah Tri Koro Dharmo, yang berdiri pada tanggal 7 Maret 1917.
Banyak organisasi yang didirikan pemuda masih bersifat kedaerahan. Para pemuda jawa membentuk Jong Java, begitu pula dengan pemuda-pemuda daerah lain seperti Jong Sumatera Bond, Jong pasundan, Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Selebes (sulawesi), dan Jong Islamieten Bond. Semua organisasi pemuda ini mencita-citakan kemajuan Indonesia. Khususnya daerah masing-masing. Dari organisasi pemuda inilah muncul para pemimpin bangsa yang tidak lagi bersifat kedaerahan.

Pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926 para pemuda melakukan kongres pemuda I di jakarta. Kongres pemuda I Indonesia ini dihadiri hampir seluruh perhimpunan pemuda yang ada di Indonesia.
Panitiaa kongres Pemuda Indonesia I adalah :
1. Ketua                      : M. Tabrani
2. Wakil                       : Sumarto
3. Sekretaris                : Jamaluddin Adinegoro
4. Bendahara               : Suwarso
5. Anggota-anggota    :
                                      1. Bander Johan
                                      2. Sarbaini
                                      3. Jan Toule Soelehuwa
                                      4. Paul Pinantoan
                                      5. Hamami
                                      6. Sanusi Pane

Dalam kongres Pemuda I para tokoh menyampaikan upaya perkembangan kehidupan kebangsaan. Mohammad yamin berpidato tentang perkembangan bahasa. M. Tabrani berpidato tentang pentingnya organisasi tunggal para pemuda.
Semua organisasi pemuda yang turut dalam kongres pemuda I menginginkan perlunya persatuan di kalangan rakyat Indonesia. Akan tetapi bentuk persatuannya yang belum mereka sepakati.
Kegagalan menetukan bentuk persatuan yang dinginkan dalam kongres pemuda I tidak membuat para pemuda putus asa. Para pemuda terus mengada kan pertemuan-pertemuan sesudah kongres pemuda I. Akhirnya para pemuda mencapai kesepakatan tentang hal-hal berikut :
1. Cita-cita Indonesia merdeka harus menjadi cita-cita semua pemuda Indonesia
2. Semua organisasi pemuda bersatu dalam wajah tunggal.
            Pada pertemuan bulan mei 1928 para pemuda sepakat untuk mengadakan kongres pemuda II. Kongres Pemuda ke II dilaksanakan di gedung Indonesische Clubhuis (sekarang museum sumpah pemuda) di jalan kramat raya, 106 jakarta.
            Kongres pemuda II ini terlaksana atas prakarsa perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) yang didirikan tahun 1926 di Jakarta. Kongres pemuda II bertujuan untuk mempersatukan seluruh pemuda Indonesia yang ada dalam satu badan gabungan. Kongres Pemuda II dilaksanakan dua hari, dari tanggal 27 sampai dengan tanggal 28 Oktober 1928. Banyak tokoh politik pemuda dan masyarakat yang menghadiri kongres itu.
            Kongres ini berhasil menyusun dan membuat sesuatu yang sangat berharga bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan dikenal dengan nama sumpang pemuda. Isi sumpah pemuda adalah sebagai berikut
1. kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia.
2. Kami putra putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia
3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Sebelum rumusan itu dibacakan terlebih dahulu diperdengarkan lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman. Sebelumnya W.R. Supratman ingin menyanyikan lagu Indonesia lengkap dengan syairnya, namun polisi belanda melarangnya. Oleh karena itu W.R. Supratman mengalunkan lagu Indonesia Raya secara Instrumental dengan biolanya saja.
            Peristiwa sumpah pemuda mampu mempertebal semangat kebangsaan di kalangan para pemuda dan masyarakat.
Bahasa melayu yang banyak digunakan sebagai bahasa pergaulan dan penghubung di antara suku bangsa dijadikan sebagai bahasa Indonesia. Dalam rapat-rapat partai politik digunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa dalam berkomuikasi.
            Rapat-rapat partai juga mendengarkan lagu Indonesia Raya sebelum dibuka sehingga semangat pendengarnya tergugah. Peristiwa sumpah pemuda juga berpengaruh kepada organisasi lain. Di yogyakarta pada tanggal 22 Desember  1928 organisasi wanita juga melakukan kongres.
            Untuk mengenag peristiwa Sumpah pemuda 28 Oktober 1928, maka tanggal 28 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai hari sumpah pemuda.pada peringatan hari sumpah pemuda ditampilkan pakaian adat dari provinsi-provinsi di indonesia yang berada dalam barisan Bhinneka Tunggal Ika.



0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons